Toad Jumping Up and Down
Red Spinning Heart Within A Heart

Senin, 03 Juni 2013

12 PRINSIP PEMBELAJARAN MENYENANGKAN
            Didalam proses belajar, seorang guru/dosen harus mampu memahami beberapa prinsip pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga apa yang disampaikan guru/dosen tersebut dapat bermanfaat.
Berikut akan dijabarkan 12 prinsip pembelajaran yang menyenangkan :
1.    Respon akan diulang, bila akibat yang ditimbulkan menyenangkan.
Seorang guru /dosen haruslah pandai dalam menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak bosan, sehingga murid/mahasiswa dapat dengan mudah menerima apa yang telah kita sampaikan.
Implikasi : Pembelajaran harus menyenangkan.
2.    Perilaku belajar tidak hanya akibat dari respon, tetapi juga pengaruh kondisi lingkungan siswa.
Kondisi lingkungan siswa yang menyenangkan turut berperan dalam menciptakan pembelajaran, dimana terjadi saling memberikan pengaruh yang baik antara murid/mahasiswa dengan guru/dosen dalam menciptakan pembelajaran menyenangkan.
Implikasi : Lingkungan belajar harus kondusif.
3.    Perilaku yang dihasilkan akan berkurang bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyenangkan.
Jika guru/dosen sudah memberikan materi pembelajaran, hendaknya murid/mahasiswa mampu mencermati apa yang telah disampaikan. Jika tidak mampu mencermati dan tidak mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, maka materi yang disampaikan akan kurang bermanfaat.
Implikasi :  Pemberian isi pelajaran harus bermakna dalam kehidupan murid/mahasiswa sehari-hari.
4.    Belajar yang terbatas akan ditransfer kesituasi lain secara terbatas pula.
Seorang guru/dosen harus mampu memberikan pembelajaran kepada murid/mahasiswa yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan membuat murid/mahasiswa mampu memahami dirinya dalam konteks pembelajaran.
Implikasi : Kegiatan belajar harus dikaitkan dengan kondisi nyata, lingkungan,kehidupan sehari-hari.
5.    Belajar menggeneralisasi dan membedakan adalah dasar untuk belajar yang kompleks.
Dalam pembelajaran harus disertakan contoh dan non-contoh untuk memudahkan murid/mahasiswa  membedakan mana yang dianggap benar dan mana yang dianggap salah dalam konteks pembelajaran.
Implikasi : Penyajian materi harus sistematis dan menggunakan contoh-non contoh.
6.    Kesiapan mental mempengaruhi perhatian dan ketekunan selama proses belajar berlangsung.
Seorang guru/dosen harus mampu memiliki kesiapan mental yang bagus dalam memberikan pembelajaran kepada murid/mahasiswa. Tanpa kesiapan mental yang baik, maka proses pembelajaran akan tidak efekif.
Implikasi : Perlu menarik perhatian peserta selama pembelajaran berlangsung.
7.    Kegiatan belajar yang dibagi kecil-kecil disertai cara penyelesaian untuk setiap langkah akan mempercepat pencapaian tujuan belajar.
Guru/dosen dalam memberikan pembelajaran juga dapat mempergunakan buku panduan, modul ataupun paket belajar lainnya. Hal ini juga akan menambah pengetahuan dari murid/mahasiswa dalam konteks pembelajaran.
Implikasi : Penggunaan buku teks terprogram, modul dan paket belajar lainnya.
8.    Kebutuhan menyederhanakan materi yang kompleks dapat dilakukan dengan menggunakan model.
Selain mempergunakan buku panduan, guru/dosen dapat menggunakan saran media pembelajaran seperti laptop, LCD, VCD dan media lainnya dalam pembelajaran kepada murid/mahasiswa. Penggunaan media sebagai alat pembelajaran memudahkan murid/mahasiswa dalam belajar.
Implikasi : Penggunaan media dan metode pembelajaran secara tepat.
9.    Keterampilan tingkat tinggi pada dasarnya terbentuk dari keterampilan yang sederhana.
Setelah guru/dosen menerangkan pembelajaran, maka murid/mahasiswa harus mampu cermat dalam menanggapi materi  yang telah disampaikan. Murid/mahasiwa harus mampu menganalisis materi yang disampaikan, sehingga ada feedback antar murid/mahasiswa dengan guru/dosen, begitupun sebaliknya.
Implikasi : Tujuan pembelajaran harus dianalisis, agar  belajar menjadi sistematis.
10. Belajar akan lebih cepat bila murid/mahasiswa  memperoleh umpan balik dan cara meningkatkannya.
Ketika murid/mahasiswa bertanya, maka jawaban yang diberikan oleh guru/dosen harus mampu dipahami. Dan setelah murid/mahasiswa itu mampu memahami barulah dapat mencoba untuk meningkatkannya dalam konteks pembelajaran.
Implikasi : Kemajuan murid/mahasiswa harus diinformasikan secara teratur.
11. Perkembangan dan kecepatan murid/mahasiswa dalam belajar sangat bervariasi.
Jika ada murid/mahasiswa yang memiliki kepandaian tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya, maka guru/dosen harus mampu memberikan pelayanan kepadanya, namun tidak melupakan murid/mahasiswa yang lainnya. Karena setiap murid/mahasiswa memiliki karakteristik belajar yang bervariasi.
Implikasi : Perlu pemberian layanan secara individual
12. Dengan persiapan yang baik murid/mahasiswa dapat mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri.
Murid/mahasiswa dapat memilih bagaimana ia belajar. Ia mampu mengatur kegiatan belajarnya sendiri. Peranan seorang guru/dosen sangat dibutuhkan dalam membimbingnya dalam konteks pembelajaran.
Implikasi : Memberi kesempatan kepada murid/mahasiswa memilih cara, waktu dan sumber belajar yang akan digunakannya.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar